Pemuda Islam Makassar Ancam Komunis serta Muslim Syiah dan Ahmadiyah

Makassar (Makassar.tribunnews.com) - Komite Pemuda Islam (KPI) Sulawesi Selatan (nota: organisasi Sunni) menggelar aksi kampanye penolakan keluarga Partai Komunis Indonesia (PKI) serta Ahmadiyah dan Syiah di Anjungan Pantai Losari Jl Penghibur Makassar, pada Minggu ini. Aksi yang digelar KPI Sulsel ini terkait dengan penolakan pemerintah Indonesia yang meminta maaf kepada keluarga Partai Komunis Indonesia (PKI) atas kejadian dimasa lampau. Presidiaum KPI Sulsel Muhammad Abdurahman mengatakan KPI Sulsel sangat mengecam tindakan yang dilakukan pemerintah Indonesia. "Yang jelasnya kami menolak permintaan maaf presiden Joko Widodo yang memberikan ruang kepada mereka," kata Abdurahman.
 Menurut KPI Sulsel, permintaan maaf tersebut akan memberikan ruang yang luas dan dapat memberikan PKI kembali eksis. Selain keluarga PKI, KPI Sulsel juga menyoroti beberapa aliran sesat yang menurut mereka dapat menghancurkan dan merongrong dalam agama Islam. Aliran sesat tersebut adalah Ahmadiyah dan Syiah. Abdurahman yang juga dari anggota Front Pembela Islam (FPI) Makassar menyebutkan KPI Sulsel sangat mengecam aliran sesat. "Mereka ini yang menghancurkan islam dari dalam dan mencabik-cabik ajaran islam dengan cara merubah," jelasnya. Mereka juga mendesak pemerintah Indonesia untuk tidak memberikan juga ruang kepada Ahmadiyah dan Syiah yang telah melakukan makar terhadap negara. Abdurahman menilai kedua aliran sesat tersebut telah melakukan tindakan yang jauh dari perilaku kemanusian. "Mereka ini berlaku biadab kepada ulama, prajurit TNI dan anak bangsa," ungkapnya.

Parade Tauhid 2015 di Jakarta

Jakarta – Menurut situs Arrahmah.com, parade Tauhid 2015 berjalan lancar, ratusan keamanan dari Laskar Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) (nota: organisasi radikal) telah bersiaga di lokasi sejak jam 3 dini hari.

Menteri Agama mengundang Paus Roma ke Indonesia

Jakarta (beritasatu.com) - Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin mengundang pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia Paus Fransiskus ke Indonesia guna membahas berbagai isu, terutama terkait perdamaian dan pencegahan konflik antarumat beragama. Menurut Lukman, hubungan baik Indonesia dan Vatikan sudah terjalin sejak lama atau lebih dari 65 tahun. Umat Katolik di Indonesia sendiri jumlahnya cukup banyak, tidak kurang dari tujuh juta jiwa.