Retret tahunan para Suster Dominikan

Perjumpaan Rasul Thomas dengan Yesus yang terluka membawa perubahan. Kehadiran Thomas mewakili para suster Kongregasi Suster-Suster Santo Dominikus di Indonesia atau Ordo Pewarta (OP) yang datang menjalankan retret dengan membawa berbagai pengalaman dan persoalan hidup, di antaranya pengalaman terluka yang hanya bisa tersembuhkan bila percaya kepada kuasa Yesus yang terluka. Seperti dilansir penakatolik.com, dalam retret tahunan para suster OP gelombang kedua di Yogyakarta, 3-9 Juli 2017, bertema ”Perutusan Pewarta Sukacita Injil,” mereka kembali diajak berefleksi apakah mereka menjadi pewarta sukacita dengan semangat melayani Tuhan (Do we share our own joy and enthusiasm in serving the Lord?).
 Gereja kini terancam karena kurang gerak untuk menemukan cara baru dalam pewartaan. “Gereja Katolik nyaris tidak terdengar, karena kurang menyapa dan menjumpai orang lemah dan hanya berkutat di sekitar altar,” kata Pastor Kris yang mengingatkan bahwa kaum religius menjadi kekuatan dan ujung tombak keberadaan Gereja dan tanpa mereka Gereja hampa dan tidak bergema.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar