Khonghucu harus bisa melepaskan stigma yang seolah-olah hanya terkait dengan satu etnis: Kongres Khonghucu Dunia 2017

Kongres Pemuka Agama Konghucu Sedunia ke-3 2017 "Melalui Konghucu untuk Menuju Kedamaian Dunia" yang digelar selama 16-18 Oktober di Indonesia memberikan "8 Pesan dari Jakarta". Mengikut laman matakin.or.id, Pesan-Pesan juga termasuk titah berikut:
"7. Lebih baik kita menghindari perdebatan tentang Khonghucu itu agama atau filsafat atau etika moral
, karena sejatinya semua agama mempunyai semua dimensi tersebut. Akan lebih produktif bila umat dan cendekiawan Khonghucu menerapkan cita-cita sederhana Nabi Agung Kongzi - menghormati para orangtua, dapat dipercaya sebagai kawan, sahabat atau manusia, dan membimbing generasi muda dengan kasih sayang dalam kehidupan keluarga masing-masing, dan bersama-sama agama lainnya menggali lebih dalam mutiara kearifan masing-masing untuk diabdikan bagi kedamaian dan kesejahteraan umat manusia.
8. Umat dan cendekiawan Khonghucu dari seluruh dunia meyakini bahwa di empat penjuru samudra semua manusia bersaudara dan oleh karenanya harus bersama-sama bahu-membahu bekerja dan berjuang untuk kebaikan dan kesejahteraan bersama.
 Secara sadar kita tidak boleh terkungkung oleh sekat diskriminatif yang terbentuk oleh ikatan primordial maupun kepentingan kelompok. Agama Khonghucu juga harus bisa melepaskan stigma yang seolah-olah hanya terkait dengan etnis tertentu. Kami yakin bila kita mau menjalankan Harmoni dan Jalan Tengah niscaya akan tercapai kesejahteraan dan perdamaian dunia."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar