Therawada

Berikut ini keterangan diambil dari pustaka "Buku rujukan semua aliran dan perkumpulan agama di Indonesia" (Singaraja: Toko Buku Indra Jaya, 2017) oleh Dr. Igor Popov, LLM

The following information is taken from a book, "The Reference Book on All Religious Branches and Communities in Indonesia" (Singaraja: Toko Buku Indra Jaya, 2017), by Dr. Igor Popov

Persamuhan Agung STI, Vihara Bodhigiri Balerejo (www.samaggi-phala.or.id)

Therawada: Nama Therawada berarti "ajaran Sesepuh". Ini aliran tertua Buddhis, yang menurutnya, untuk mencapai Nirwana hanya menjadi kaum biksu (bhikkhu) dari Sanggha, dan hanya umat awam saja bisa membantu mereka dan berharap untuk kelahiran kembali yang lebih baik. Oleh karena itu, tidak menjadi pekerjaan aktif misionaris. Sang Buddha di Therawada ini adalah Mahaguru, Arahat, dan kaum Pertapa ikut Beliau, tapi tanpa pendewaan. Lebih fokus pada berbagai penyepian. Upacara luar terutama terkait dengan ibadah stupa-stupa. Sekolah lain Buddhis mengkritik mereka sebagai cara untuk menyelamatkan dirinya sendiri tanpa memperhatikan orang lain, dan menamakan ajaran itu Hinayana (Wahana Kecil). Umat Therawada menganggap jalannya paling murni Buddhisme dan ajaran asli yang relevan dari Sang Buddha. Aliran ini meluas di Sri Lanka dan Asia Tenggara. Di Indonesia ((kerajaan Jawa Kalingga) pada Th 664-667 tinggal biksu dari Tiongkok Hui Neng dan bersama biksu setempat Jnanabhadra menterjemahkan teks-teks Therawada. Organisasi pertama didirikan pada Th 1929 di Jakarta (semula dinamai Buddhist Association for the Propagation of Buddhism in Java, nanti sebagai Java Buddhists Association) oleh Ernest Erle Power serta Josiast van Dienst (kedua mantan tokoh Masyarakat Teosofi) sebagai cabang The Buddhists International Mission yang berpusat di Myanmar. Justru dari Therawada pernah menjadi biksu Indonesia pertama di zaman baru (1954), Ashin Jinarakkhita. Pada Th 1959 muncul Sangha Indonesia. Dan justru 9 dai Therawada (Mbah Manggis, dll) memainkan peran asasi sejak Th 1968 dalam kebangkitan agama Budhis di antara orang Jawa di kec. Kaloran dan Jumo (Kab. Temanggung, Jawa Tengah) juga di Buleleng, Bali (biksu Girirakkhito).
Sanggha Therawada Indonesia (STI) (www.sangghatherawadaindonesia.or.id www.samaggi-phala.or.id) adalah organisasi kebiaraan para biksu serta samanera yang didirikan oleh lima bhikkhu th 1976 di Vihara Maha Dhammaloka (sekarang Vihara Tanah Putih), Semarang; dipimpin oleh Pasamuan Agung (Maha Sangha Sabha), Dewan Pimpinan (Karaka Sangha Sabha) dan Dewan Sesepuh (Thera Samagama); anggota KASI, berpusat di Vihara Samaggi Jaya dan Vihara Bodhigiri Balerejo di Blitar, Jawa Timur; di bawah STI bernaung a.l. sejumlah wihara orang Jawa di kab. Temanggung;
Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia (Magabudhi) (www.magabudhi.or.id), didirikan th 1976 di Bandung dgn nama Majelis Pandita Buddha Dhamma Indonesia (Mapanbudhi), sejak 1995 nama modern, terdiri atas para pandita serta calon pandita (upacarika);
Majelis Umat Buddha Theravada Indonesia (MAJUBUTHI), didirikan th 2000, anggota WALUBI, mendirikan Persaudaraan Vihara Theravada Umat Buddha Indonesia (PERVITUBI), pusat di Vihara Buddha Metta Arama, Jakarta /Bahan dari Dr. Igor Popov, LLM/

Vihara Bodhigiri, Balerejo Blitar Jawa Timur (www.bodhigiri.com)

Brahmavihara Arama, Banjar Bali (www.wikimedia.org)

Vihara di Petandakan, Buleleng Bali (www.segenggamdaun.com)

Vihara Thai Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa, Simpenan Sukabumi (www.kompasiana.com)

Jemaat Buddha Jawa, Temanggung (www.segenggamdaun.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar