Tridharma

Berikut ini keterangan diambil dari pustaka "Buku rujukan semua aliran dan perkumpulan agama di Indonesia" (Singaraja: Toko Buku Indra Jaya, 2017) oleh Dr. Igor Popov, LLM

The following information is taken from a book, "The Reference Book on All Religious Branches and Communities in Indonesia" (Singaraja: Toko Buku Indra Jaya, 2017), by Dr. Igor Popov

Kelenteng Sam Po Kong, Semarang (1724) (www.wikimedia.org)

Tridharma: Aliran Buddha sebagai hasil dari sinkretisme ketiga agama yang tersebar di Tiongkok (Buddha Mahayana, Konghucu dan Tao). Para rohaniawan agama-agama itu senantiasa bersaing sesama, tapi rakyat jelata campur upacaranya. Filsuf Buddhis Sengzhao (384-414) telah mengajar tentang identitas ajaran Buddha dan Tao. Sejak abad ke-6 terkadang ide Tiga ajaran (San Jiao) bertemu dalam sastra. Dan pada abad ke-16 seorang Lin Zhaoen (1517-1598) mendirikan sekte dalam agama tradisional Tionghoa, dinamai Sanyi (Tiga dalam Satu) atau Xiaism (Ajaran musim panas), di Putian, Propinsi Fujian (kini masih dipraktikkan di areal Xinghua, Fujian). Beliau menggabungkan moral Konghucu, meditasi Tao dan pencerahan Buddhis. Di Indonesia ajaran Tridharma menyebar secara bebas dari gerakan di Tiongkok oleh penulis Tionghoa-Indonesia Kwee Tek Hoau (1886-1951) yang pada Th 1930 mengorganizir Konferensi Tridharma di Surakarta dan antara Th 1932-1934 menerbitkan Majalah Moestika Dharma. Dalam aliran ini mengutamakan pemujaan kepada Roh (Bai Shen), yaitu Roh Suci (Shen Ming), Roh Langit (Tian), Roh Tanah (She), roh-roh arwah leluhur (Di), dll. Merayakan sejumlah festival, umpamanya Cheng Beng, festival leluhur pada tanggal 5 april. Kelenteng-kelentengnya dinamai secara resmi sejak Th 1979 sebagai Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) dengan struktur yang termasuk tiga tempat bagi tiga nabi (Buddha, Kong Hu Cu serta Lao Cu).
■ Majelis Rohaniawan Tridharma Seluruh Indonesia (Matrisia) (www.tridharma.org www.kelenteng.com) adalah organisasi Budhis terbesar, awalnya para pengikutnya Kwee Tek Hoau mendirikan th 1934 Java Buddhists Association Afdeeling Batavia sbg cabang dalam Java Buddhists Association (mengarah Therawada) dan th 1935 mereka memisahkan diri dibawah nama Sam Kauw Hwee (Perkumpulan Tridharma) dgn orientasi Mahayana serta Tridharma yang dipimpin oleh Kwee Tek Hoay (sejak 1952 namanya menjadi Gabungan Sam Kauw Hwee Indonesia (GSKI), sejak 1962 Gabungan Tri Dharma Indonesia (GTI); anggota WALUBI, pusat di Surabaya/Bahan  dari Dr. Igor Popov, LLM/

Kelenteng Kim Tek Ie (Dharma Bhakti), Jakarta (1650, 1755) (www.wikimedia.org)

Kelenteng Tay Kak Sie, Semarang (1746) (www.wikipedia.org)

Kelenteng Ban Hing Kiong, Manado (abad 18) (www.kelenteng.com)

Vihara Avalokitesvara (Kwan Im Kiong), Madura (www.kanal.web.id)

Kelenteng Kwan Tee Kiong, Yogyakarta (www.wikimapia.org)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar