Ahmadiyyah

Berikut ini keterangan diambil dari pustaka "Buku rujukan semua aliran dan perkumpulan agama di Indonesia" (Singaraja: Toko Buku Indra Jaya, 2017) oleh Dr. Igor Popov, LLM

The following information is taken from a book, "The Reference Book on All Religious Branches and Communities in Indonesia" (Singaraja: Toko Buku Indra Jaya, 2017), by Dr. Igor Popov

AhmadiyyahMuslim Ahmadi sebuah aliran baru dalam Islam yang didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad (1835–1908) dari Punjab (India), diakui oleh pengikut sebagai Nabi baru dan Mahdi. Beliau hanya berkhotbah Jihad perdamaian. Tempat yang signifikan dalam ajaran ini mengambil India, misalnya, percaya bahwa nabi Isa mati di sini, bahwa para nabi adalah Krisna dan Buddha, dan bahwa tempat kedatangan ke dunia Almasih dan Mahdi adalah kota kelahiran pendiri Qadian. Karena orang-orang Ahmadiyah dianiaya oleh muslimin tradisional, kantor pusat gerakan pindah ke London. Pemimpin jemaat sedunia ialah Khalifatul Masih. Ada juga aliran yang kekurangan Ahmadiyah Lahore, di mana Mirza dianggap sebagai orang pembaru Islam (mujaddid) abad ke-14 AH.
Jamaah Muslim Ahmadiyah Indonesia (JMAI) (www.ahmadiyah.id) adalah ormas Islam Ahmadi yang didirikan th 1926 sbg "Komite Pentjari Haq Penolak Soebhat" di Padang, Sumatera Barat, th 1927 sbg Jemaat Ahmadiyah Padang (dan didaftarkan ulang th 1953), pusat di Jakarta; pertama yang mengetahui akan ajaran Ahmadiyyah tiga orang siswa sekolah Islam Sumatera Thawalib yang pergi ke India dan belajar di Madrasah Ahmadiyyah (Qadian), kemudian dari sekolah Thawalib datang lagi 23 pemuda; th 1925 Khalifatul Masih ke-2 Mirza Bashir-ud-Din Mahmood Ahmad mengirim sahabatnya Maulana Rahmat Ali ke Indonesia (dikenal sbg Sang Penabur Benih Ahmadiyyah di Indonesia), Beliau telah datang di Tapaktuan, Aceh, kemudian berangkat menuju Padang dan Jakarta;
Gerakan Ahmadiyah-Lahore Indonesia (GAI) (www.ahmadiyah.org) adalah ormas Ahmadi aliran Lahore; th 1924 dua pendakwah aliran ini datang ke Yogyakarta, salah satu pengikut lokal mereka pernah Minhadjurrahman Djojosoegito menjabat sbg sekretaris di Muhammadiyah, semula Ahmadiyah menjadi saudara Muhammadi-yah, kemudian melarang paham Ahmadiyah, Djojosoegito selaku ketua Muhammadiyah cabang Purwokerto dikeluarkan dari wadah-nya dan berdiri GAI th 1928 dgn namanya De Ahmadiyya Beweging dan mendaftarkan th 1930 bagai Gerakan Ahmadiyah Indonesia Centrum Lahore (terdaftar kembali th 1963), berpusat di Yogyakarta; th 1947 GAI mendirikan yayasan Perguruan Islam Republik Indonesia (PIRI) dgn beberapa sekolah di sekitar Yogyakarta.

Masjid JMAI An-Nashir, Bandung (www.suarausu.co)

JMAI depan Masjid Mubarak, Jakarta (www.kompasiana.com)

Masjid GAI At-Taqwa, Binangun, Jawa Tengah (www.ahmadiyah.org)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar